Kamis, 13 Februari 2014

Seting Alat potong, Benda Kerja, dan Zero Offset pada Mesin Frais CNC


Tujuan :
Setelah mempelajari materi 3 ini mahasiswa memiliki kompetensi:
  Memasang benda kerja di mesin frais CNC
  Memilih alat potong untuk proses pemesinan pada mesin frais CNC
  Memasang alat potong pada spindel mesin frais CNC
  Mengedit data alat potong pada mesin frais CNC
  Melakukan seting titik nol benda kerja (zero point offset) pada mesin frais CNC.


A.  Deskripsi Materi 3
Agar  mesin frais  CNC  siap  dioperasikan,  maka  peralatan  pendukung  yang
diperlukan  (ragum, pemegang alat  potong) dan  benda  kerja harus  dipasang  dengan
benar, kemudian dilakukan seting. Seting untuk mesin frais CNC dilakukan dengan cara:
mengisi data alat potong, menggeser titik nol (zero point offset), dan mengisi data seting.
Berikut dijelaskan langkah- langkah pemasangan benda kerja, pemasangan alat potong,
prosedur seting titik nol benda kerja, dan mengisi data seting.
1.  Memasang Ragum/pencekam di Mesin Frais CNC
Ragum dipasang di meja mesin frais menggunakan dua buah baut yang disisipkan di T-slot yang ada di meja mesin frais. Gambar Ragum terpasang adalah seperti gambar di
bawah :



Gambar 3.1. Ragum yang terpasang di mesin frais

ragum
Baut
pengikat
ragum
T-slot yang ada di
meja mesin frais
parallel
Benda kerja
a.  Macam-macam Ragum Mesin Frais (Vise) dan pemegang benda kerja






Gambar 3.2. Ragum biasa dan Ragum universal






Gambar 3.3. Ragum dengan stopper untuk memudahkan menempatkan benda kerja,
step clamp, dan klem penjepit yang dipasang di meja mesin frais

Gambar  3.4. Cekam rahang 3 dan rahang 4 yang bisa digunakan di mesin frais dengan
bantuan pelat adapter
Catatan :
Untuk mempelajari lebih mendalam tentang pencekaman benda kerja, silahkan
membaca buku referensi teknik pemesinan.
Pelat adapter yang dapat
dipasang di meja mesin frais.
Bagian atasnya bisa dipasang
cekam rahang 3, atau rahang  4
b.  Asesoris untuk mesin Frais
Beberapa  macam  asesoris  digunakan  di  mesin frais.  Asesoris  tersebut  membantu
operator  dalam  melakukan  seting  alat  potong,  pemasangan  benda  kerja,  dan
pencekaman benda kerja. Beberapa asesoris dapat dilihat pada gambar di bawah.

(a) Parallel

(b) Alat bantu untuk menemukan titik
(line finder)

(c)  Line finder yang terpasang pada
kolet di tempat alat potong

(d) Edge finder atau pre set tool untuk
menemukan koordinat pojok benda
kerja

(e)  Vise stopper atau stopper
ragum yang digunakan di mulut
ragum.

(f) Pembatas posisi benda kerja di
ragum

(g) V Block

(h) Satu set kelem
Gambar 3.5.  Beberapa macam asesoris yang digunakan di mesin frais CNC

c.  Pemasangan benda kerja
Pada mesin frais CNC sebagai pemegang/pencekam benda kerja  biasanya  digunakan
ragum.  Ketika  memasang  benda  kerja hendaknya permukaan  mulut  ragum  dan  benda
kerja dalam keadaan bersih. Untuk memasang benda kerja dibutuhkan alat bantu paralel,
stopper, penyiku, jam ukur (dial indicator) dan engkol ragum. Posisi benda kerja di ragum
hendaknya  jangan  di  pinggir,  sebaiknya  di  tengah  pada  sumbu  ragum  agar
pencekamannya kuat. Permukaan benda kerja yang menonjol jangan terlalu tinggi, agar
benda kerja tidak bergetar. Gambar berikut bisa sebagai pedoman bagi operator mesin.


Benda kerja di tengah ragum  Benda kerja di pinggir ragum
 
 
Benda kerja didukung parallel  Benda kerja tidak didukung parallel
 


Benda kerja yang menonjol dibuat
serendah mungkin
Posisi benda kerja yang menonjol terlalu tinggi.
Gambar 3.6. Cara pencekaman benda kerja dengan menggunakan ragum, bagian
kanan yang salah dan bagian kiri yang benar
salah
salah
salah
benar
benar
benar
2.  Pemasangan Alat potong
a.  Macam-macam Alat potong Frais /Milling Cutting Tools
Beberapa tipe alat potong  yang sering digunakan pada proses pemesinan frais
adalah seperti Gambar 3.7 sampai 3.9 di bawah.


Gambar 3.7. Beberapa  tipe alat  potong
frais yang  digunakan  pada
mesin frais  vertical  dan
horizontal.
Untuk alat  potong  muka  (face  milling)
yang berdiameter besar untuk mesin frais
vertikal  ,  biasanya  digunakan tool  holder
yang  dipasang  sisipan  (insert).  Sisipan
yang  digunakan  bentuknya  telah
distandarkan  dengan  standar  ISO.
Contoh  alat  potong  tersebut  adalah
seperti gambar di bawah.







Gambar 3.8.   Alat potong  Face milling yang menggunakan klem untuk memasang
sisipan (Courtesy Iscar Metals, Inc. dan Courtesy Greenleaf Corp.)
Kegunaan beberapa macam alat potong dijelaskan pada gambar di bawah.

Gambar  3.9. Alat potong face  mill, shell end mill, shaft milling tool insert, dan long hole
milling tool dan kegunaannya.
Sisipan (insert)
Kodifikasi bentuk sisipan/insert  telah distandarkan seperti terlihat pada Gambar 3.10.

              Gambar 3.10. Penamaan atau kodifikasi alat potong sisipan/insert
b.  Memasang alat potong di mesin frais CNC
End  mill biasanya  digunakan  untuk  proses frais dengan  mesin frais vertikal, alat
potong ini pada waktu dipasang di mesin frais memerlukan dua buah pemegang. End mill
dipegang oleh kolet, kolet yang sudah dipasangi end mill kemudian dipasang di arbor.

Gambar 3.11. Kolet solid dan kolet
pegas




Gambar 3.12. (a) End milling cutter
toolholders. (b) Shell end
milling cutter toolholders.
(Courtesy Lyndex Corp.)












Gambar 3.14. End mill , kolet dan arbor dirangkai kemudian dipasang di spindel mesin
frais CNC. Panjang dan diameter alat potong tidak sama maka harus dimasukkan
data panjang masing-masing alat potong.





Pencekaman alat potong
Harap diperhatikan bahwa lubang tirus
spindle dan poros tirus arbor bebas dari
kotoran dan debu.
Pencekaman dengan kolet dilakukan untuk
batang alat potong yang berbentuk silindris
c.  Menseting  dan Mengedit Data Alat Potong
Mesin frais menggunakan beberapa macam alat potong, maka harus dilakukan penulisan
data  alat  potong  di  sistem  kontrol  CNC terlebih  dahulu,  karena  panjang  dan  diameter
beberapa alat  potong berbeda (lihat Gambar 3.14 di atas).  Perbedaan  panjang alat
potong  dimasukkan  datanya  setelah  dilakukan  pengukuran  panjang  alat  potong.
Diameter alat  potong yang  digunakan  juga  harus  dimasukkan  dalam  data alat  potong,
sehingga  ketika  harga  kompensasi  radius alat  potong diperlukan  oleh  program  CNC
(misalnya  membuat  kantong  atau  bentuk kontur tertentu)  akan  diperoleh  hasil  yang
sesuai  ukurannya.  Nama  alat  potong  di  mesin  frais  CNC  adalah  T1,  T2,  T3,  dan
seterusnya. Simbol untuk harga kompensasi alat potong adalah D diikuti dengan angka.
Untuk menuliskan data alat potong dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
(1)  tekan tombol area swich (=), parameter, tool corr, maka di layar akan muncul :

Softkey <<D digunakan untuk menemukan data D yang lebih rendah harganya. Softkey
D>>  digunakan  untuk  menemukan  data  D  yang  lebih  tinggi  harganya. Softkey  <<T
digunakan untuk menemukan data T yang lebih kecil harganya. Softkey T>>  digunakan
untuk menemukan data T yang lebih besar harganya.
(2)  Untuk mengisi data alat potong baru dalam sistem kontrol CNC, tekan tombol
menu berikutnya (>), sehingga tampilan di layar menjadi :

(3)  Tekan tombol softkey New tool, kemudian isi T-No dan T-Type

T-No adalah  nomer alat  potong,  misal  diisi  1. T-Type adalah  jenis alat  potong,
diisi angka 1** untuk alat potong frais (misal ditulis 100) atau diisi 2** untuk mata
bor (misalnya ditulis 200). Setiap pengisian data diakhiri dengan menekan tombol
input.
Diisi no tool,
misal 1
Diisi jenis
tool
misalnya
100

(4) Setelah data diisi, kemudian tekan softkey OK, sehingga nama alat potong
diketahui oleh sistem CNC. Untuk mengisi lagi alat potong yang baru, langkah (2)
sampai  dan (4) diulangi lagi.

(5) Kemudian, diisi data radius masing-masing alat potong, misalnya alat potong T1
diameternya 12, maka diisi 6 pada isian data radius. Untuk alat potong T1 data
L1=0.000, karena alat potong T1 digunakan sebagai alat potong  acuan untuk alat
potong yang lain.
(6) Untuk mengisi data alat potong T2, tekan softkey T>>, kemudian diisi data radius
alat potong, dan panjang L1
Panjang alat
potong
radius alat
potong
Daftar alat
potong yang
sudah ada
(7) Setelah selesai mengisi data semua radius alat potong, kemudian tekan tombol
pemindahan area operasi (=).
(8) Pengisian data panjang alat potong L1 untuk T2, T3 dan seterusnya dilakukan
dengan langkah yang sama seperti mengisi data radius alat potong, akan tetapi
data yang diedit adalah data L1. Perbedaan panjang alat potong terhadap alat
potong T1 dilakukan tersendiri dengan tool setter.

3.  Seting penggeseran titik nol (Zero point offset)
Pada mesin frais CNC penggeseran titik nol mesin (M) ke titik nol benda kerja (W)
dilakukan untuk 3 sumbu, yaitu sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z. Dalam modul ini akan
dijelaskan dua cara seting titik  nol  benda  kerja,  yaitu:  cara  pertama, dan cara ke  dua
(dengan  langkah  yang  sederhana,  tetapi  memerlukan  perhitungan  manual,  dan  harga
yang  diperoleh  diisikan  secara  manual). Hasil  langkah-langkah  penggeseran titik  nol
adalah  harga  koordinat  sumbu  X,  sumbu  Y,  dan  sumbu  Z  untuk  G54  seperti  pada
Gambar 3.15. Berikut akan dijelaskan ke dua cara tersebut.

Gambar 3.15. Penggeseran titik nol mesin (M) ke titik nol benda kerja (W)
a.  Cara Pertama
Menseting titik nol benda kerja arah sumbu X, langkahnya sebagai berikut  :

(1) Pastikan alat potong pertama (T1) telah terpasang dengan benar di spindel
(2)  Pasang benda kerja di ragum
(3)  Putar spindel mesin  arah putaran searah jarum jam dengan menekan
tombol spindel start atau menggunakan MDI (S600 M3).
(4) Tekan tombol area mesin, kemudian tekan Jog



(5) Gerakkan alat potong di bagian kiri benda kerja
(6) Sentuhkan alat potong di sisi kiri benda kerja, seperti gambar

Pada  waktu  menggerakkan alat  potong  apabila  jarak  antara alat  potong  dan
benda  kerja  sudah sangat dekat,  maka  gerakan alat  potong  diatur  bergerak
Tombol  softkey
berfungsi sebagai yang
tertulis di atasnya
Tombol
area switch
over
bertahap dengan jarak tertentu (increment). Untuk mengatur gerakan alat potong
agar bertahap dengan jarak tertentu tekan :
  tombol Var satu kali untuk pergeseran 0,001 mm (1 INC)
  tekan tombol Var dua kali untuk pergeseran 0,01 mm (10 INC)
  tekan tombol Var tiga kali untuk pergeseran 0,1 mm (100 INC)
  tekan tombol Var empat  kali untuk pergeseran 1 mm (1000 INC)
  Apabila ditekan tombol Var satu kali lagi setelah 1000 INC, maka gerakan
alat potong  dapat dilakukan secara menerus lagi .

(7) Apabila alat potong sudah menyentuh benda kerja, tekan softkey
Parameter

Alat potong
menyentuh
benda kerja
(8) Tekan softkey  zero offset

(9) Kursor berada di G54 pada Axis X
(10) Tekan softkey Determine

(11) Tekan softkey OK
Kursor pada
sumbu X

Periksa  data  yang  tertera  di  layar,    T No.1  ,  Dnum  No.  1,  Radius alat  potong 6
mm, dan tanda +U. Tempatkan kursor di baris offset  dengan tombol anak panah
ke bawah. Kalau melakukan seting dengan menyentuhkan alat potong diameter 6
tanpa ada tambahan antara alat potong dan benda kerja, maka pada baris offset
harganya tetap 0.000. Apabila menggunakan spacer atau kertas yang dibasahi di
benda  kerja,  maka  pada  isian offset diisi  tebal spacer atau  tebal  kertas  yang
digunakan.
(12) Tekan softkey Calculate

Harga
sumbu X
berubah,
karena
ditambah
radius alat
potong
Sumbu X
yang sedang
dicari titik
nolnya
Data radius
alat potong
sudah ada
Kursor di
sini
Pastikan tanda
+U, kalau
belum tekan
tombol  
sampai tanda +
muncul
(13) Periksa harga G54 untuk sumbu X sudah berubah setelah dihitung oleh
sistem, maka seting penggeseran titik nol untuk sumbu X sudah selesai.
Terlihat bahwa harga G54 untuk sumbu X adalah = -424.948.
(Catatan : harga koordinat setiap kali melakukan seting tidak sama,
harga koordinat di atas dan penjelasan berikutnya adalah sebagai
contoh)
(14) Tekan OK, maka harga G54 untuk sumbu X telah berubah sesuai dengan
seting yang dilakukan.

Catatan :
Pada baris Radius di depan huruf  U, ada tiga kemungkinan tanda, yaitu None, +, dan -.
  Jika tertulis None (tanpa tanda), maka harga radius alat potong tidak dihitung
pada waktu tombol calculate ditekan.
  Jika tertulis tanda +U, maka harga radius alat potong dihitung untuk perhitungan
offset dengan menambahkan harga radius pada posisi sumbu X atau sumbu Y
  Jika tertulis tanda –U, maka harga radius alat potong dihitung untuk perhitungan
offset dengan mengurangkan harga radius pada posisi sumbu X atau sumbu Y.
  Untuk mengganti tanda yang ada menggunakan tombol  .

Harga  G54
sumbu X =  
-424.948
Menseting titik nol benda kerja arah Sumbu Y
Setelah harga sumbu X untuk G54 sudah diperoleh, maka dilanjutkan dengan sumbu Y.
Langkahnya sebagai berikut :
(1) Untuk seting pemindahan titik nol sumbu Y, kursor ditempatkan di baris sumbu Y

(2) Tekan softkey Determine

(3) Tekan softkey OK, sehingga muncul Determine zero offset untuk sumbu Y
Kursor
dipindah ke
sumbu Y

(4) Kemudian gerakkan alat potong sehingga posisinya di depan benda kerja, seperti
gambar
 

(5) Gerakan alat potong arah sumbu +Y, sehingga menyentuh benda kerja di bidang
depan benda kerja
Sumbu Y


(6) Setelah alat potong menyentuh benda kerja, periksa lagi data di layar. Determine
zero offset untuk G54 pada Axis Y, T No. 1, Dnum :1, Radius alat potong 6 mm,
tanda penambahan radius +U. Kalau sudah benar maka posisi kursor
ditempatkan di offset. Data di offset tetap diisi 0.000.
(7) Tekan softkey Calculate, sehingga harga G54 untuk sumbu Y berubah
(8) Tekan softkey OK,  sehingga setelah proses pemindahan titik nol ini terlihat
bahwa harga G54 untuk sumbu Y adalah = -224.887


Harga  G54
sumbu Y =  
-224.887
Pastikan tanda
+U, kalau
belum tekan
tombol  
sampai tanda +
muncul

Seting titik nol benda kerja untuk  sumbu Z
(1) Geser kursor ke  baris sumbu Z

(2) Tekan softkey Determine

(3) Tekan softkey OK,  maka terlihat di layar Determine zero offset G54 untuk sumbu
Z

Kursor
dipindah ke
sumbu Z

(4) Gerakkan alat potong sehingga berada di atas benda kerja
 

(5) Sentuhkan alat potong di bidang atas benda kerja
Sumbu Z

(6) Setelah alat potong menyentuh benda kerja, periksa lagi data di layar. Determine
zero offset untuk G54 pada Axis Z, T No. 1, Dnum:1, panjang alat potong 0 mm.
Kalau sudah benar maka posisi kursor ditempatkan di offset. Data di offset tetap
diisi 0.000.
(7) Tekan softkey Calculate sehingga harga sumbu Z pada G54 berubah

Terlihat bahwa harga G54 untuk sumbu Z adalah -135.249.
Harga G54
berubah

(8) Tekan softkey OK, sehingga terlihat harga G54 untuk sumbu Z= -135.249

(9) Matikan putaran spindel
(10) Naikan alat potong, sehingga tidak menyentuh benda kerja.
Dari langkah pemindahan titik nol dari titik nol mesin ke titik nol benda kerja untuk G54,
maka diperoleh harga
  Sumbu X = -424.948
  Sumbu Y = -224.887
  Sumbu Z = -135.249
Penentuan harga G54 sudah selesai, maka untuk kembali ke menu utama tekan tombol
pemindahan area operasi (=).

Memeriksa kebenaran data Workpiece Zero point  atau titik nol benda kerja
Sesudah kita memperoleh harga G54,maka harus diperiksa apakah hasil yang diperoleh
benar atau tidak. Untuk itu perlu dilakukan langkah sebagai berikut :
(1)  Tekan Tombol M
(2)  Tekan tombol MDI
Tulis program singkat berikut melalui papan ketik (tiap satu kata diberi spasi
setelah selesai tekan tombol input yang berwarna kuning):
       G54 G90 T1 F100 G1 X0 Y0 Z5

(3)  Sesudah itu buka feed rate sampai kira- kira 40 -50%.
(4)  Tutup pintu, Tekan tombol Cycle start, maka alat potong akan bergerak ke X0
Y0 Z5, atau alat potong berada 5 mm di atas pojok kiri atas benda kerja.



Periksa apakah posisi alat potong berada pada koordinat (0,0,5)
  Apabila alat potong berada pada koordinat (0,0,5) maka proses seting
pemindahan titik nol sudah benar
  Apabila alat potong tidak berada di koordinat (0,0,5), maka proses seting
pemindahan titik nol salah dan harus diulang lagi mulai dari langkah pertama.
Baris
program
yang ditulis
Alat potong
di koordinat
(0,0,5)
b.  Cara Ke dua
Penggeseran titik  nol  benda  kerja (zero point offset) dengan  cara  ini  adalah  yang
paling mudah dan cepat. Pada dasarnya dicari koordinat  X,Y,Z  pojok kiri atas benda
kerja. Perhitungan harga sumbu X, Y, dan Z kita hitung sendiri. Hasil perhitungan kita
masukan ke  dalam  harga  G54  (harga G54 yang  tertulis  di  mesin diedit atau  diubah
harganya).  Cara  ini  sangat  sederhana,  dan  apabila  menggunakan mesin  frais  CNC
yang  sesungguhnya  maupun perangkat  lunak mesin frais CNC  virtual  langkah  ini
sangat mudah dilakukan.
Seting titik nol arah sumbu X
(1) Hidupkan mesin frais CNC, aktifkan referensi, pasang benda kerja dan
alat potong
(2) Putar spindel
(3) Sentuhkan alat potong pada sisi kiri benda kerja (misal kita menggunakan
alat potong yang memiliki diameter 12 mm)


Setelah alat  potong  menyentuh  benda  kerja,  kemudian dicatat  harga
sumbu X yang tertera di layar. Misal pada layar harga sumbu X adalah -429, maka posisi sisi kiri benda kerja adalah :
-429 + radius alat potong, atau
-429 + 6 = - 423.
Harga -423 adalah harga sumbu X yang nanti kita isikan ke G54.
(4) Sentuhkan alat potong pada bagian depan benda kerja, seperti gambar di
bawah

Kemudian dicatat harga Sumbu Y yang tertera di layar, misalnya di layar
tertulis  -230, maka posisi sisi benda kerja pada sumbu Y adalah :
-230 + 6 = -224.
Harga -224 ini adalah harga yang
nanti kita isikan di G54 pada
sumbu Y.
(5) Sentuhkan alat potong pada
permukaan atas benda kerja
seperti gambar di samping:




Pada  waktu alat  potong menyentuh benda  kerja,  catat  harga  sumbu  Z
yang tertera di layar. Misalnya harga yang tertera -135.6, maka harga ini
adalah harga yang nantinya diisikan pada G54.
Dari langkah di atas kita memperoleh data :

Sumbu X  = -423
Sumbu Y  = -224
Sumbu Z  = -135.6

(6) Matikan putaran spindel, dan naikkan alat potong sehingga tidak
menyentuh benda kerja
(7) Mengisi G54 pada sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z dengan data yang
telah kita peroleh di atas.
(8) Tekan softkey Parameter
(9) Tekan  softkey Zero Offset


(10) Ganti harga yang tertera di G54 pada sumbu X,Y, dan Z sesuai dengan
hasil perhitungan di atas. Gunakan kursor untuk naik, turun, ke kanan
dan ke kiri. Untuk menghapus data gunakan tombol backspace.
Setelah selesai menseting titik nol benda kerja, cobalah mengecek apakah titik nol yang
diseting sudah benar dengan langkah seperti yang telah dijelaskan di cara pertama di
atas (halaman 74-75).



Harga X,Y,Z
diganti dengan
harga yang telah
dihitung
4.  Mengisi data seting
Data  seting  digunakan  untuk  mendefinisikan  beberapa  seting  untuk  status
pengoperasian,  misalnya:  data Jog,  data  spindel,  data dry  feed,  dan  data start
angle (sudut  awal).  Data  tersebut  bisa  diubah-ubah  sesuai  dengan  kebutuhan.
Langkah-langkah untuk mengisi data seting adalah :
(1) Tekan tombol pemindahan area operasi (=)
(2) Tekan softkey Parameter
(3) Tekan softkey Setting Data, maka akan masuk tabel pengisian data seting

(4) Ubah harga yang tertera sesuai dengan kebutuhan
(5) Untuk masuk ke masing-masing kelompok data tekan softkey yang ada, yaitu:
Jog data, Spindle data, Dry feed, dan Start angle.
(6) Setelah selesai mengisi data tekan pemindahan area operasi untuk kembali
ke menu utama.




B.  Ringkasan Materi 3
Agar  mesin  CNC  siap  dioperasikan,  maka alat  potong  dan  benda  kerja  harus
dipasang  dan  diseting  dengan  langkah-langkah  tertentu.  Setelah  alat  potong dan
benda kerja dipasang, kemudian dilakukan pemindahan titik nol mesin (M) ke titik nol
benda kerja (W). Tujuan seting alat potong, benda kerja, dan mesin frais CNC adalah
menentukan  posisi  titik  nol    benda  kerja  (W)  terhadap  titik  nol  mesin  (M)  dengan
bantuan alat  potong dan  benda  kerja  yang  telah  dipasang  di  mesin. Hasil  proses
pemindahan  titik  nol  adalah  data  sumbu  X,  sumbu  Y  dan  sumbu  Z  untuk  G54.
Langkah- langkah pemindahan titik nol tersebut secara garis besar adalah :
(1)  Menghidupkan mesin
(2)  Memasang ragum/ pencekam di meja mesin frais
(3)  Memasang benda kerja di ragum
(4)  Memasang alat potong di spindel mesin frais CNC
(5)  Menentukan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja arah sumbu X
(6)  Menentukan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja arah sumbu Y
(7)  Menentukan pergeseran titik nol mesin ke titik nol benda kerja arah sumbu Z
(8)  Melihat hasil/ mengedit hasil seting yang diperoleh di G54
(9)  Memeriksa kebenaran proses seting pemindahan titik nol
(10) Membetulkan kesalahan seting pemindahan titik nol.

C.  Soal Latihan
Petunjuk : Kerjakan soal di bawah ini bersama dengan kelompok praktikum
anda (3 – 4 orang)
1)  Periksa posisi ragum dan alat potong yang telah terpasang di mesin frais CNC
yang ada di laboratorium CNC di sekolah anda!
2)  Pasanglah benda kerja di ragum, hidupkan mesin CNC dan lakukan seting
pergeseran titik nol arah sumbu X!
3)  Lakukan seting pergeseran titik nol arah sumbu Y dan sumbu Z, dengan cara
bergantian diantara anggota kelompok praktikum!
4)  Catat harga G54 yang diperoleh!
5)  Apakah hasil seting pergeseran titik nol yang anda lakukan sudah benar?
Jelaskan!
6)  Manakah cara seting pergeseran titik nol yang paling mudah dan benar
menurut  anda?

D.  Tugas
Petunjuk :
Lakukan  tugas  berikut  secara  perorangan.  Tugas ini  bisa  anda  kerjakan  di
sekolah  atau  di  rumah  dengan  menggunakan  program  mesin frais CNC virtual
SSCNC.
1)  Dengan menggunakan mesin frais CNC virtual SSCNC lakukan pemasangan
alat potong, pemasangan ragum, dan pemasangan benda kerja! (lihat di
materi tambahan untuk mengerjakannya!)
2)  Catat harga G54 yang anda peroleh !
3)  Periksalah hasil seting anda!
4)  Apabila masih ada kesalahan, lakukan seting lagi sampai diperoleh harga
G54 yang benar!
Catatan untuk Penilaian diri :
  Lingkarilah angka pada IUK pada halaman 19-23 yang anda anggap sudah
anda kuasai setelah menyelesaikan Materi 3.
  Apabila ada bagian yang belum jelas atau ada keraguan, diskusikan dengan
teman anda atau bertanyalah pada guru.

Panduan Praktikum CNC Lathe Machine

Spesifikasi Mesin

Mesin CNC jenis ini adalah CNC jenis mesin bubut (lathe machine). Jika CNC TU-2A hanya untuk pelatihan atau training, maka mesin CNC CKE6130i ini benar-benar digunakan untuk produksi.
Spesifikasi CNC KRISBOW CKE6130i :
CapacityMax Swing Over Bed300mm
Max Swing Over Carriage145mm
Width of Bed205mm
Max Length of Workpiece600mm
TravelX Axis Travel175mm
Y Axis Travel500mm
SpindleSpindle Speed 
(frequency conversion motor)
40-4000rpm
Spindle Nose2-5A
Spindle BoreØ40
Frequency Conversion Motor Power4kW
Chuck SizeØ165
Tool PostNumber of Tool4
Indexing Time2,1sec
Repeatability0,008mm
FeedRapid of X Axis4000mm/min
Rapid of Z Axis5000mm/min
TailstockQuill DiameterØ42mm
Quill Travel110mm
Quill TaperMT-3
OthersOverall Dimensions1865x1430x1450mm
Net Weight1000kg

II. Cara Pengoperasian

Pengoperasian dibagi 2 yaitu secara manual dan otomatis
A. Secara Manual
Pengoperasian secara manual dibagi 3 yaitu :
  • JOG (pengendalian gerakan dengan menekan tombol)
  • HANDLE (pengendalian dengan memutar pemutar eretan)
  • MDI (Manual Data Input, pengendalian dengan cara memasukkan kode pengerjaan kemudian dijalankan satu persatu)
B. Secara Otomatis
Pengoperasian tinggal menjalankan program yang sudah disusun secara absolut.

Bagian pengendali mesin :

III. Kode Pengerjaan

Kode-kode pengerjaan pada CNC KRISBOW CKE 6130i sama dengan CNC TU-2A yaitu :
  • M3      : memutar spindle searah jarum jam
  • M4      : memutar spindle berlawanan arah jarum jam
  • M5      : menghentikan putaran spindle
  • G54    : Penentuan posisi awal pahat (titik referensi)
  • G0       : gerakan lurus tanpa pemotongan
  • G1       : pemotongan lurus
  • G2       : pemotongan melingkar cekung
  • G3       : pemotongan melingkar cembung
  • M30   : program selesai
  • G70 dan G71 : pembuatan profil
Sistem pemrograman menggunakan sistem ABSOLUT (semua pengukuran dihitung dari titik 0) dengan struktur pemrograman :
N   G/M   X   Z  F
Dimana :
N         = nomor langkah program
G/M     = kode pengerjaan
X         = koordinat sasaran sumbu X (melintang)
Y         = koordinat sasaran sumbu Z (memanjang)
F          = kecepatan pootong (feeding)
;           = EOB (end of block)
Sistem sumbu :
Rumus untuk gerakan melingkar :
N   G2/G3   X   Z   R   F
Dimana :
N                  =    nomor langkah program
G2/G3          =    kode gerakan lingkaran yang dipakai (memotong cekung atau cembung)
X                  =    koordinat sasaran sumbu X (melintang)
Y                  =    koordinat sasaran sumbu Z (memanjang)
R                  =    radius lengkungan
F                   =    kecepatan pootong (feeding)
;                    =    EOB (end of block)
Rumus untuk pembuatan profil :
G71   U   R   F   ;
G71   P   Q   U2   W   ;
G70    P   Q
Dimana :
P =  nomor start profil
Q = nomor akhir profil
Parameter lain :

IV. Contoh Soal

V. MENJALANKAN PROGRAM
V.1. Memasukkan Program :
  • Tekan tombol PROGRAM kemudian tombol EDIT
  • Tekan softkey untuk DIR
  • Ketik nomor file
  • Tekan INSERT
V.2. Melakukan Simulasi Program
  • Tekan tombol CSTM/GR
  • Tekan softkey untuk GRAPH
  • Tekan tombol MC LOCK
  • Tekan tombol AUTO
  • Tekan tombol CYCLE START
V.3. Setting Pahat Untuk Menyesuaikan dengan Benda Kerja
  • Lakukan facing arah sumbu X
  • Tekan tombol OFFSET
  • Arahkan cursor ke sumbu Z
  • Ketik : Z0 kemudian tekan softkey untuk MEASURE
  • Facing arah sumbu X
  • Matikan putaran spindle kemudian ukur diameter hasil facing
  • Arahkan cursor ke sumbu X
  • Ketik : X (diameter hasil facing)
  • Tekan softkey untuk MEASURE
V.4. Menjalankan Program
  • Pastikan pahat pada posisi bebas (tidak menyentuh benda kerja)
  • Tekan tombol AUTO
  • Tekan tombol CYCLE STAR
VI. JOBSITE
Soal 1 

Soal 2 

Soal 3 

Soal 4

Rabu, 09 Oktober 2013

Tentang GmnI

Pada mulanya ada tiga organisasi di tiga kota, yaitu Gerakan Mahasiswa Merdeka di Jakarta, Gerakan Mahasiswa Demokrat di Yogyakarta, dan Gerakan Mahasiswa Marhaenis di Surabaya yang memiliki watak yang sama, yaitu kebangsaan dan kerakyatan. Didasari oleh kesamaan watak ini, mereka melebur diri menjadi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, kemudian disingkat menjadi GMNI, pada tanggal 23 Maret 1954.
GMNI menyadari bahwa Pancasila lahir dari kristalisasi perjuangan bangsa Indonesia untuk membebaskan dirinya dari segala bentuk penjajahan, penindasan, dan ketidakadilan. Oleh karena sesuai dengan tujuan dan watakGMNI maka kongres VIII di Bandung, 18-20 November 1983, GMNI menetapkan Pancasila sebagai azasnya.
Tujuan GMNI adalah mendidik para kader bangsa serta ikut mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
GMNI bersifat INDEPENDEN. Artinya GMNI tidak memiliki keterkaitan organisatoris dengan partai-partai politik. Anggota GMNI bebas menyalurkan aspirasinya pada tiap-tiap kekuatan politik yang ada di Indonesia.
GMNI mempunyai motto :
PEJUANG PEMIKIR - PEMIKIR PEJUANG
Pejuang yang dipandu oleh wawasan pemikiran yang mantap. Pemikir yang secara patriotik selalu berusaha melaksanakan gagasannya demi nusa, bangsa, dan negara. Pejuang yang selalu memadukan pemahaman teoritis dengan pengalaman praktis.
Oleh karena sifat dan tujuannya, maka GMNI berfungsi sebagai tempat dimana mahasiswa Indonesia yang menjadi anggotanya belajar dan memproses diri menjadi kader bangsa yang selalu tanggap terhadap persolalan-persoalan rakyat, serta lugas dalam mencari alternatif pemecahannya dengan rasa tanggungjawab. Oleh karena fungsi ini, maka di dalam tubuh GMNI akan ditemui aktivitas-aktivitas seperti :

  1. Latihan kepemimpinan
  2. Studi kolektif
  3. Aksi langsung
  4. Berbagai kegiatan lainnya

Sabtu, 29 Juni 2013

Tri Darma Perguruan Tinggi

Pengertian Dan Uraian Dari Tri Dharma Perguruan Tinggi

1.     Pendidikan dan Pengajaran
Sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi harus memiliki tugas yang antara lain adalah melaksanankan pendidikan untuk menghasilkan dan membentuk sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademik yang profesional , mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi , dll serta penggunaannya di dalam kehidupan masyarakat. Sebagai pendidikan tinggi di Indonesia yang memiliki dasar pancasila, produk yang dihasilkan harus sumber daya manusia yang berintelektual tinggi namun bermoral ketuhanan dan kemanusiaan. Oleh karena itu pendidikan ini harus terikat oleh nilai-nilai yang ada di dalam pancasila.

2.     Penelitian dan pengembangan
Kegiatan penelitian dan pengembangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tnapa penelitain,maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi terhambat. Penelitian ini tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat keterkaitannya dalam pembangunan dalam arti luas.artinya penelitain tidak semata-mata hanya untuk hal yang diperlukan atau langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja,akan tetapi harus dilihat dengan proyeksi kemasa depan. Dengasn kata lain penelitian dipergurun tinggi tidak hanya diarahkan untuk penelitian terapan saja,tetapi juga sekaligus melaksanakn penelitian ilmu-ilmu dasar yang manfaatnya baru terasa penting artinya jauh dimasa yang akan datang.

3.     Pengabdian pada masyarakat
Dharma pengabdian pada masyarakat harus diartiakan dalam rangka penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dikembangkan di perguruan tinggi, khususnya sebagi hasil dari berbagai penelitian.Pengabdian pada masyarakat merupakan serangkaian aktivitas dalam rangka kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat yang bersiafat kongkrit dan langsung dirasakn manfaatnya dalam waktu yang relatif pendek. Aktivitas ini dapat dilakukan atas inisiatif individu atau kelompok anggota sivitas akademika perguruan tinggi terhadap masyarakat maupun terhadap inisiatif perguruan tinggi yang bersangkutan yang bersifat nonprofit(Tidak mencari keuntungan). Dengan aktivitas ini diharapkan adanya umpan balik dari masyarakat ke perguruan tinggi,yang selanjutnya dapat digunakn sebagai bahan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih lanjut.

Kamis, 27 Juni 2013

Biarkan Yang Berlalu.

Orang yang selalu mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bododoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam "ruangan" pengelupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam "penjara" pengacuhan selamanya. Atau, diletakan didalam ruang gelap yang tak tertembus oleh cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan takan mampu mengembalikan lagi, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.

Rabu, 26 Juni 2013

Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi

MERDEKA…
GmnI… JAYA…
MARHAEN… MENANG

Dalam organisasi apapun sangat diperlukan regenerasi agar roda organisasi tersebut tetap berjalan dengan baik. Begitupun dalam organisasi DPC GmnI Sukabumi. Untuk itulah kami segenap pengurus DPC melaksanakan Pekan Penerimaan Anggota Baru Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia DPC GmnI Sukabumi.

Selasa, 25 Juni 2013

Sejarah Marhaenisme Bung Karno

Marhaenisme diambil dari nama Marhaen yang merupakan sosok petani miskin yang ditemui Sukarno. Kondisi prihatin yang dialami seorang petani miskin itu telah menerbitkan inspirasi bagi Sukarno untuk mengadopsi gagasan tentang kaum proletar yang khas Marxisme. Belum diketahui dengan pasti – sebab Sukarno hanya menceritakan pertemuannya saja – kapan pertemuan dengan petani itu belangsung. Sehingga banyak pihak yang mempertanyakan, benarkah ada pertemuan itu? Ataukah pertemuan itu hanya rekaan Sukarno saja? Belum ada jawaban pasti.