Kamis, 27 Juni 2013

Biarkan Yang Berlalu.

Orang yang selalu mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas kegagalan di dalamnya merupakan tindakan bododoh dan gila. Itu, sama artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi.
Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam "ruangan" pengelupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam "penjara" pengacuhan selamanya. Atau, diletakan didalam ruang gelap yang tak tertembus oleh cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis. Kesedihan takan mampu mengembalikan lagi, kegundahan tidak akan mampu merubahnya menjadi terang, dan kegalauan tidak akan menghidupkannya kembali, karena ia memang sudah tidak ada.

Jangan pernah hidup dalam mimpi burukmasa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam. selamatkan diri anda dari bayangan masa lalu!!! Apakah anda ingin mengembalikan air sungai dari hilir ke hulu, matahari ketempatnya terbit, mengembalikan bayi ke perut ibunya, air susu ke payudarabsang ibu, dan air mata kedalam kelopak mata??? Ingatlah, keteriakan anda dengan masa lalu, keresahan anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran emosi jiwa anda oleh panasnya dan kedekatan jiwa anda pada pintunya adalah kondisi yang sangat naif, ironis memperhatikan dan sekaligus menakutkan.
membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan, mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga. dalam Al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kodisi suatu kaum dan apa saja yang telah mereka lakukan, Allah selalu mengatakan; "Itu adalah umat yang lalu". Begituh, ketika suatu perkara habis, maka selesai pula urusannya. dan takada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan memutar kembali roda sejarah.
Orang yang berusaha kembali ke masa lalu adalah tak ubahnya orang menumbuk tepung atau orang yang menggergaji serbuk kayu.
Nenek moyang kita dahulu selalu mengingatkan orang yang meratapi masa lalunya demikian: "jangan engkau mengeluarkan maya-mayat itu dari kuburannya". dan konon, yang mengerti bahasa binatang sering bertanya kepada seekor keledai begini: "Mengapa engaku tidak menarik gerobak?". "Aku benci khayalan!" jawab keledai.
Bencana besar, manakal kita rela mengabaikan masa depan dan justru hanya disibukan oleh masa lalu. Itu sama halnya dengan kita mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak akan pernah mampu. Sebab yang demikian itu sudah mustahil pada aslinya.
Orang yang berpikir jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun menoleh ke belakang. pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air akan mengalir ke depan, setiap kalifah akan berjalan ke depan, dan segala sesuatu maju kedepan. maka dari itu, janganlah pernah melawan sunah kehidupan!!!... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar